Menteri PKP akan berjumpa Gubernur BI ulas perumahan

videoreviews.org – Dikutip dari situs ahotelinitaly,  menteri Perumahan dan Teritori Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait menjelaskan dianya dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan beberapa penopang kebutuhan berkaitan akan berjumpa pada Selasa (11/2) mengulas masalah perumahan.

“Kita hari Selasa (11/2) akan dialog sama Gubernur BI. Saya telah undang Pak Misbakhun (Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun).

Saya undang Pak Ferry (Deputi Sektor Koordinir Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Sektor Ekonomi Ferry Irawan), Pandu (Pandu Sjahrir) Danantara, dan kita berbicara kelak dengan Ferry bersama kelompok perbankan untuk bagaimana kita menjawab masalah pendanaan,” katanya dalam pertemuan jurnalis acara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berkaitan penyeluncuran BALE by BTN di Jakarta, Minggu.

Dia sampaikan jika rumor dasar di bidang perumahan berkaitan dengan masalah permodalan, tempat, hal pemberian izin, kualitas rumah, dan data referensi supaya pas target dalam memberi kontribusi perumahan. Satu diantara sebagai perhatian dari Menteri PKP adalah berkaitan masalah data.

Ara setuju jika data harus terkonsentrasi di Tubuh Pusat Statistik (BPS), hingga beragam kementerian yang terdapat tidak butuh membuat survey masing-masing untuk kumpulkan data, atau dalam rencana mengonfirmasi tugas dari BPS.

“Semua kementerian itu tak perlu membuat survey masing-masing…tak perlu tiap kementerian mengonfirmasi kembali tugas dari BPS . Maka, kita betul-betul sama-sama yakin, tetapi yang dipercayai bisa juga bertanggungjawab . Maka, kita dapat kerja dengan cepat,” kata Maruarar.

BPS sendiri sudah diputuskan oleh Presiden sebagai pengampu data terkonsentrasi di bawah supervisi Kementerian Rencana Pembangunan Nasional/Tubuh Rencana Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Karenanya, dia menginginkan tidak lagi ada kontribusi perumahan yang tidak pas target.

Pada Kamis (6/2), ia sudah memperjelas akan keluarkan Perintah Menteri jika data yang perlu digunakan dalam pembangunan perumahan dari BPS. Data dari BPS itu akan selekasnya dipakai dalam jalankan beragam program kontribusi perumahan untuk MBR.

“Keperluan kami hanya satu, kami dalam kurun waktu selekasnya akan jalankan program yang memerlukan data seperti FLPP (Sarana Likuiditas Pendanaan Perumahan), BSPS (Kontribusi Stimulasi Perumahan Swadaya) dan rusun (rumah atur) untuk warga,” tutur Ara.