Media Asing Soroti Lawatan Paus ke RI, Sebutkan Jakarta Ingin Terbenam

author
1 minute, 49 seconds Read

videoreviews.org – Media asing menyorot lawatan pimpinan gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, ke Indonesia. Media Prancis Agence France Presse (AFP) contohnya, memvisualisasikan bagaimana Kepala Negara Vatikan itu sampai di Jakarta Selasa (3/9/2024) sekitaran jam 11.00 waktu Jakarta dalam artikel dengan judul ‘Pope Arrives in Muslim-majority Indonesia to Start Asia-Pacific Tour’.

“Paus Fransiskus datang di Indonesia yang dengan penduduk sebagian besar Muslim di hari Selasa untuk mengawali tour empat negara di Asia-Pasifik yang hendak jadi yang paling panjang dan paling jauh dari kepausan pria berumur 87 tahun itu,” muat situs tersebut.

“Pimpinan 1,3 miliar umat Katolik dunia itu landing di Jakarta untuk lawatan 3 hari yang diperuntukkan untuk jalinan antara agama, dan akan lakukan perjalanan ke Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura,” katanya.

“Tour sepanjang 12 hari itu akan mengetes kesehatan Paus yang makin ringkih, tapi dia kerap kali semangat karena ada di umatnya dan pada beberapa pekan terakhir terlihat semangat,” terangnya kembali.

Dikatakan juga di RI, Paus berjumpa dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) esok. Pada Kamis, dia akan berkunjung Mushola Istiqlal, yang disebut mushola paling besar di Asia Tenggara.

“Di Mushola Istiqlal, Paus Fransiskus akan tanda-tangani maklumat bersama imam besarnya yang hendak fokus pada dehumanisasi, khususnya penebaran kekerasan dan perselisihan, dan kerusakan lingkungan, menurut pertemuan beberapa uskup Indonesia,” muatnya.

Disebutkan juga Paus selanjutnya bisa menjadi tuan-rumah misa dan sampaikan ceramah di stadion sepak bola nasional memiliki 80.000 tempat duduk di Indonesia. Disentil juga, kehadirannya untuk mendesak dunia untuk melakukan perbuatan semakin banyak untuk melawan peralihan cuaca dan kurangi efeknya.

“… termasuk naiknya permukaan air laut, yang memberikan ancaman Jakarta,” tambah situs tersebut.

Harus dipahami, kunjungannya ke Indonesia ini ialah yang ke-3 kalinya dilaksanakan dengan seorang Paus dan yang pertama semenjak Yohanes Paulus II di tahun 1989. Awalannya diperkirakan untuk tahun 2020 tapi diundur karena wabah Covid, lawatan itu dilaksanakan cuma 3 bulan saat sebelum ulang tahunnya Paus Fransiskus yang ke-88.

Teolog dan antropolog di Kampus Nasional Singapura, Michel Chambon, menjelaskan jika dalam lawatan ini Paus akan sampaikan pesan yang sebetulnya sudah dikatakan di beberapa negara dengan penduduk sebagian besar Muslim yang lain, seperti Irak, Bahrain, Turki, dan Maroko, tetapi berisi yang bertambah luas.

“Lawatan itu tidak betul-betul diperuntukkan ke umat Katolik di Indonesia, tapi ditujukan untuk menyorot keutamaan diskusi Islam-Kristen secara global,” ucapnya ke AFP.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *